Selasa, 09 Juli 2013

MENGENAL LEBIH DEKAT KARAKTER PENCIRI VARIETAS PADI

Penampilan suatu varietas dapat berbeda karena genetik, faktor lingkungan dan interaksi keduanya. Penampilan suatu varietas yang sama dapat berbeda karena faktor lingkungan, perubahan ini sifatnya sementara dan apabila ditanam pada lingkungan yang sama penampilannya akan sama. Selain itu varietas tanaman dapat berubah karena campuran benih varietas lain, persilangan dengan varietas lain dan mutasi.  Untuk tanaman menyerbuk sendiri, seperti padi kemurnian varietas akan lebih terjaga dibanding dengan tanaman menyerbuk silang seperti jagung. Karena itu, untuk menjaga kemurnian varietas harus dijaga dari adanya campuran varietas-varietas lain dan harus dihindarkan dari kemungkinan persilangan dengan varietas lain, baik dari varietas campuran tersebut atau varietas lain di sekelilingnya. Hal ini dapat dilakukan dengan perlakuan produksi benih baik ditingkat persiapan, di pertanaman dan cara panen, serta proses paska panen. Karakteristis Varietas Padi
Setiap varietas tanaman mempunyai sifat atau karakter yang berbeda.  Karakter-karakter tertentu dari suatu varietas merupakan keunggulan yang dimilikinya dibanding dengan varietas lain. Oleh karena itu karakter suatu varietas akan menentukan dimana varietas tersebut seharusnya dikembangkan.  Misalnya varietas-varietas padi yang mempunyai batang pendek, daun yang tegak, hijau tua, sempit akan baik untuk ditanam di lahan irigasi, sedang berbatang sedang, daun lebar agak terkulai, hijau muda akan cocok untuk padi gogo. 
 
Varietas berbatang tinggi, batang terbungkus pelepah daun rapat, cepat memanjang akan baik ditanam sebagai padi air dalam. Pengetahuan terhadap karakter varietas adalah syarat mutlak untuk produksi benih padi yang bermutu.  Apa lagi sekarang ini banyak vareitas padi yang masih mempunyai kekerabatan yang dekat, seperti Ciherang, Cigeulis, Cibogo, Wera, Angke dan Code yang mempunyai beberapa karakter yang sama karena merupakan keturunan dari IR64. Dengan mengetahui karakter dari suatu varietas yang ditanam, produsen benih mudah untuk menjaga kemurnian benih sesuai dengan tingkat kelas benih yang akan diproduksi.

Karakter suatu varietas padi harus dapat digunakan untuk membedakan varietas tersebut dengan varietas lain, seperti tinggi tanaman, umur tanaman, bentuk tanaman (tegak, sedang agak serak atau serak), anakan (sedikit, sedang, banyak), daun (posisi daun, warna, ketebalan, ukuran, permukaan daun), warna kaki (ungu, hijau), malai (kompak, sedang, terbuka), leher malai (tak berleher, leher pendek, sedang dan panjang), bentuk gabah (langsing, sedang, panjang), ujung gabah (cere, gundil, berbulu), berat 1000 butir atau besar gabah (kecil, sedang besar) jenis beras (ketan dan biasa), mutu beras (ketan, sangat pulen, pulen, sedang atau pera).

Lembaga penelitian padi internasional, (International Rice Research Institute) dalam mengkarakterisasi tanaman padi menggunakan 29 sifat agronomi, 21 sifat ketahanan terhadap penyakit, 20 terhadap hama, 9 sifat fisiologis, 33 sifat morfologi dan 11 sifat mutu beras. Karakterisasi dapat dilakukan sejak stadia kecambah di pesemaian sampai pasca panen.

Untuk karakterisasi tanaman padi di masa pertumbuhan, IRRI membagi masa pertumbuhan tanama padi menjadi sembila  fase pertumbuhan.  Fase 1 = perkecambahan;  2 = Bibit;   3 = masa beranak;  4 = masa pemanjangan batang;  5 = masa bunting;  6 = masa pembungaan;  7 = masa masak susu;  8 = masa pengisian;  9 = masa pematangan. Karakterisasi dapat dilakukan dari mulai pesemaian fase 1 misalnya untuk sifat warna kaki,  sampai fase 9 untuk bentuk  gabah dan paska panen seperti mutu beras.

Berikut adalah karakteristik tanaman padi dan parameternya:
Umur  : sangat genjah (< 100 hari),
              genjah (100-120 hari),
              sedang121-140 hari,
              lambat (>140 hari);
Tinggi: sangat pendek (< 80 cm),
             pendek (80 - 110 cm),
             sedang (121 - 130 cm,
              tinggi (> 130 cm).;
Bentuk tanaman: tegak, agak serak dan serak;
Jumlah anakan: sangat banyak (>25 batang),
banyak (20-25 batang),
                                sedang (10-19 batang),
                                sedikit (5-9 batang);
warna kaki: hijau dan ungu;
Warna batang: ungu, hijau tua;
Warna daun: ungu, hijau tua, hijau, hinjau muda;
Warna telinga dan lidah: transparan, putih pucat, ungu/coklat muda;
Permukaan daun: halus agak kasar, kasar;
Posisi daun dan daun bendera: tegak, agak tegak, mendatar, terkulai;
Bentuk gabah: ramping, sedang, bulat;
Kerontokan: mudah rontok, sedang, sukar rontok;
Tekstur nasi:
ketan (0-9% amilosa)
sangat pulen (10-15),
pulen (16-20),
sedang (20-24),
pera (25-27),
sangat pera (> 27);
Ukuran gabah: berat 1000 butir gabah):
                            kecil (< 23 g/1000 butir);
                            sedang (23-27 g);
                            besar (>27 g);

0 komentar :

Posting Komentar